Diare Hingga Flu Burung, Risiko Bersinggungan Dengan Hewan

Memiliki hewan peliharaan dapat memberi banyak manfaat bagi manusia. Selain dapat menjadi teman yang setia, penjaga rumah, dan pelipur lara. Hewan peliharaan juga dapat memberi rasa tenang dan nyaman bagi pemiliknya. Namun, sama seperti hewan liar, hewan peliharaan yang terpelihara sekalipun ternyata dapat menularkan penyakit kepada manusia seperti diare hingga flu burung. Penyakit ini disebut dengan zoonosis.

LAYANAN Vena Wasir:
Call Center : 0821-1033-3310
Whatsapp Chat\Pendaftaran Online :
linktr.ee/venawasir

Umumnya penyakit yang dibawa hewan ini bukan menular melalui kontak langsung, melainkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh hewan kesayangan anda. Masalahnya, kebanyakan hewan yang menularkan kuman tersebut juga tidak menunjukkan gejala. Penyakit yang ditularkan juga dapat bermacam-macam, mulai dari bakteri, virus, jamur, sampai parasit dan cacing. Berikut beberapa contoh hewan dan penyakit yang dapat ditularkannya.

Hewan Kecil Penyebab Diare

Yang termasuk di sini adalah tikus, kelinci, marmut, hamster, gerbil, dan hewan kecil lain, termasuk hewan yang dijadikan makanan ular atau hewan peliharaan lain. Hewan-hewan kecil ini dapat menularkan kuman Salmonella penyebab diare. Mereka juga dapat menularkan Lymphocytic Choriomeningitis Virus (LCMV) melalui urin, liur, kotoran, atau sarangnya. Virus dapat masuk melalui kulit yang luka, hidung, mulut, mata, ataupun gigitan. Untuk menghindari penyakit yang dapat ditularkan hewan kecil dapat dilakukan pencegahan seperti:

    • Hindari membeli hewan kecil yang tampak sakit, kurang aktif, diare, dan terdapat lendir pada mata atau mulutnya.
    • Cuci tangan dengan air dan sabun setiap memegang hewan atau membersihkan kotoran dan urinnya.
    • Jangan membawa hewan ke dapur ataupun memegang hewan saat sedang makan dan minum.
    • Jangan mencium hewan kecil peliharaan anda.

Hewan Ternak Penyebab Diare

Hewan ternak seperti sapi, kambing, babi, ayam, dan domba dapat menularkan penyakit pada manusia. Masing-masing hewan dapat membawa penyakit yang berbeda. Misalnya sapi dan kerbau dapat membawa kuman E. coli penyebab diare. Babi dapat membawa Yersinia enterocolitica. Ayam membawa kuman Salmonella. Ada juga yang dikenal dengan penyakit sapi gila yang menyerang otak dan medulla spinalis sapi. Pada manusia yang memakan otak dan medulla spinalis dari sapi gila, dapat tertular penyakit Creutzfeldt-Jakob. Penyakit ini menyebabkan gangguan saraf seperti depresi, hilangnya koordinasi, dan demensia. Ia bersifat fatal dan dapat menyebabkan kematian belasan tahun setelah infeksi dimulai.

Untuk mencegah penyakit yang ditularkan oleh hewan ternak, dapat lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    • Tangan harus dicuci dengan air mengalir dan sabun setelah kontak dengan hewan ternak atau benda-benda di sekitarnya, seperti pagar, ember, jerami, dan sebagainya
    • Hindari memakan otak dan sumsum otak (medula spinalis) sapi karena penyebab sapi gila tidak dapat hilang dengan pemanasan
    • Masak daging sapi dan babi sampai benar-benar matang untuk menghindari infeksi cacing pita

Unggas

Flu burung adalah salah satu penyakit berbahaya yang dapat ditularkan oleh unggas. Untuk mencegahnya, hindari kontak langsung dengan burung dan unggas yang sakit, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun setelah kontak dengan burung atau kotorannya.

Berbeda jenis unggas, dapat berbeda juga penyakit yang dibawanya. Anak ayam dan bebek misalnya, seringkali menularkan Salmonella. Burung parkit dan burung beo dapat membawa kuman Chlamydia psittaci. Kotoran burung dara juga mengandung banyak kuman penyebab penyakit dan menularkan penyakit jamur pada kulit.

Informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi Vena Wasir Center melalui Hp/WA di nomor 082110333310. Terimakasih.

49 Comments

Add Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Style switcher RESET
Body styles
Color scheme
Background pattern
Background image