Kanker Kolorektal, Ini yang Perlu Diketahui!

Kanker kolorektal – Sebagian orang menganggap munculnya benjolan pada area tubuh adalah gejala dari penyakit kanker. Namun, bagaimana jika benjolan tersebut muncul di sekitar anus dan diikuti gejala keluarnya darah bersama kotoran saat buang air besar, apakah  merupakan gejala kanker?

Ya, gejala tersebut bisa saja menandakan seseorang menderita kanker kolorektal. Namun, juga bisa penyakit lainnya seperti wasir. Kedua penyakit tersebut tentulah berbeda meskipun memiliki beberapa gejala yang sama. 

Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal atau kanker usus besar merupakan kanker paling umum ketiga di dunia. Di Indonesia, penyakit ini menempati posisi ke-2 terbanyak pada laki-laki, setelah kanker paru yang merupakan urutan pertama. Sementara pada perempuan, kanker kolorektal menempati urutan ke-3, setelah kanker payudara dan kanker rahim.

Kejadian puncak kanker kolorektal saat usia 60-70 tahun. Selanjutnya kurang dari 20% kasus terjadi pada usia kurang dari 50 tahun. Kejadian pada laki-laki mencapai 20% lebih sering daripada perempuan. 

Bagaimana Terjadinya?

Kanker usus besar atau kolorektal terbagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, adalah jenis herediter di mana gen pembawa kanker kolorektal dibawa seseorang ke generasi berikutnya.  Kedua, jenis paling sering yaitu sporadik yang paling banyak ditemui dan terkait dengan lingkungan serta gaya hidup.

Di Indonesia, kejadian penyakit ini lebih sering secara sporadik yang artinya tidak ada riwayat keluarga, namun dalam perjalanannya menjadi kanker.

Baca Juga: Ciri Khusus Perbedaan Penyakit Ambeien dan Kanker Anus

Faktor Risiko Kanker Kolorektal

Pada kanker kolorektal, faktor lingkungan memiliki peranan yang besar terutama berhubungan dengan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Berikut faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kanker kolorektal:

 • Penyakit radang usus besar yang tidak segera diobati 

• Kebiasaan banyak makan daging (merah), makanan berlemak, dan alkohol 

• Kurang konsumsi buah-buahan serta sayuran dan juga ikan 

• Jarang olahraga

• Berat bada berlebihan (overweight/ obesity)

 • Kebiasaan merokok

  • Bertambahnya usia

Gejala Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal merupakan kanker yang menyerang bagian usus besar, yakni bagian akhir dari sistem pencernaan. Sebagian besar kasus kanker kolorektal dimulai dari sebuah benjolan/polip kecil, dan kemudian membesar menjadi tumor. Berikut gejala kanker korokretal yang perlu diperhatikan:

  • Perubahan pada pola buang air besar termasuk diare, atau konstipasi atau perubahan pada lamanya saat buang air besar
  • Pendarahan ketika buang air besar atau ditemukannya darah di feses, seringkali hanya dapat dideteksi di laboratorium 
  • Rasa tidak nyaman pada bagian abdomen/perut seperti keram, gas atau rasa sakit yang berulang
  • Perasaan bahwa usus besar belum seluruhnya kosong sesudah buang air besar 
  • Rasa cepat lelah, lesu lemah atau letih 
  •  Turunnya berat badan secara drastis dan tidak dapat dijelaskan sebabnya

Pemeriksaan Kolonoskopi

Bila anda mengalami gangguan pencernaan seperti nyeri perut, diare kronik, buang air besar berdarah, atau ada riwayat kanker kolon di dalam keluarga, maka anda membutuhkan pemeriksaan kolonoskopi.

Kolonoskopi adalah pemeriksaan dengan menggunakan tabung lentur yang dilengkapi dengan kamera untuk melihat ke dalam rongga usus besar (kolon) melalui anus. Pemeriksaan ini berfungsi diagnostik untuk mengetahui adanya kelainan di dalam rongga usus, seperti radang usus, perdarahan usus, polip, dan kanker kolon. Di samping itu, kolonoskopi juga memiliki fungsi terapeutik seperti melakukan tindakan menghentikan perdarahan, mengangkat polip untuk mencegah kanker kolon, dan mengangkat kanker kolon stadium awal.

Membedakan Wasir dengan Kanker

Darah yang keluar pada penderita wasir saat buang air besar diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah disekitar anus akibat mendapatkan tekanan besar, seperti mengejan saat buang air besar. Sementara pada kanker kolorektal, keluarnya darah disebabkan oleh  adanya benjolan atau tumor di usus yang menutupi aliran feses. Selain itu, pada pasien kanker kehilangan berat badan sementara pasien wasir tidak mengalami kehilangan berat badan.

Untuk lebih memastikan apakah kekhawatiran Anda adalah kanker atau wasir, sebaiknya lakukan pemeriksaan dengan dokter. 

Baca Juga: TIDAK BENAR WASIR MENYEBABKAN KANKER

Style switcher RESET
Body styles
Color scheme
Background pattern
Background image